Amal Ihsan
Sebagian orang mungkin berpikir mudah saja menjawab pertanyaan apa itu sinar-X. Sebenarnya tidak. Mari bertanya kepada Daniel Mittlemen, profesor dari Fakultas Teknik Komputer dan Elektro Rice University untuk mencari jawaban yang tepat. Ini jawabannya.
X-Ray adalah sebentuk radiasi elektromagnetik, serupa dengan cahaya yang kita lihat, radiasi inframerah, microwave, dan gelombang radio. Tapi, dibanding semua bentuk radiasi tersebut, sinar-X memiliki lebih banyak energi. Sebuah photon sinar-X bisa ratusan atau bahkan ribuan kali lebih berenergi dibanding photon cahaya lampu biasa.
Wilhelm Roentgenlah orang yang pertama kali mendeskripsikan sinar-X pada 1895. Atas pencapaian itu, dia dianugerahi hadiah Nobel untuk Fisika. Selama Perang Dunia I, sinar-X sudah mulai digunakan untuk tujuan medis.
Umumnya sinar-X terbentuk ketika atom yang bereaksi tinggi kembali ke konfigurasi awal mereka. Sebagai contoh, jika sebuah elektron pindah dari sel orbital suatu atom--bisa terjadi akibat tabrakan dengan sebuah gelombang ataupun benda--atom tersebut akan memancarkan photon sinar-X sebagai hasil kembalinya ke kondisi ekuilibrium.
Sebuah contoh yang lebih sederhana mengenai sumber sinar-X adalah proses yang disebut bremsstrahlung, dari bahasa Jerman, yang artinya memecah radiasi. Sinar-X dipancarkan ketika sinar energi tingkat tinggi dari partikel elektron yang berubah itu dalam waktu singkat mengalami pelemahan kecepatan, umpamanya akibat gelombangnya menabrak benda metal.
Dalam mesin sinar-X untuk kepentingan medis, sinar berenergi dari elektron difokuskan pada sebuah target, biasanya sepotong logam kuat sebagai material elektroda. Sinar energi itu lantas ditabrakkan dengan metal sehingga elektron meluncur keluar dari orbit internalnya dalam atom.
Elektron yang "meloncat" itu akan kembali ke posisinya semula. Ketika elektron tersebut meluncur kembali ke tempatnya semula dan perlahan berkurang kecepatannya, proses ini menghasilkan sinar-X bremsstrahlung. Sinar itu diarahkan ke target yang akan "difoto". Hasilnya direkam dan dicetak, jadilah foto rontgen.
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1204295482
Tidak ada komentar:
Posting Komentar