Pengelolaan Air Bersih
Penggunaan air domestik berasal dari sungai, danau, waduk, air tanah dapat mengandung NORM. Radionuklida masuk ke dalam tanah atau permukaan air ketika air tersebut bersinggungan dengan media geologi yang mengandung uranium dan torium. Radionuklida yang dominan ada dalam air adalah radium, uranium dan radon beserta anak luruhnya. Pengolahan air meliputi pengaliran air ke beberapa jenis filter dan media lain sehingga mampu mengambil impuritas dan organisme. Bila air diolah dengan cara tersebut maka ada kemungkinan terkumpul limbah radioaktif, meskipun pada awalnya sistem tersebut tidak dimaksudkan untuk menghasilkan limbah radioaktif. Limbah tersebut termasuk filter sludge, resin penukar ion, alum sludge, residu besi klorida, karbon aktif, serta air dari backwash air.
Tiga teknologi yang kemungkinan menghasilkan limbah TENORM karena ketiganya menghasilkan sludge dan dikenal mengambil radioaktifitas dari air, yaitu pelunak kapur (lime softener), filtrasi greensand, serta penukar ion-karbon aktif.
Penukar ion menghasilkan limbah dengan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan metode yang menghasilkan sludge, namun kuantitas limbah yang terjadi lebih sedikit. Data lapangan menunjukkan bahwa konsentrasi radium antara 11,8-129,5 Bq/lt terjadi pada kolom pencucian dan pada brine. Akumulasi radium dalam penukar kation rata-rata 0,33 Bq/gr, dengan puncak konsentrasi sekitar 0,92- 1,48 Bq/gr. Beberapa sorben yang selektif mampu mengambil radium dari air bila konsentrasi 226Ra rata-rata 1,48 kBq/gr tak melebihi 4,07 kBq/gr. Bahan ini bila telah digunakan termasuk dalam kategori limbah aktivitas rendah.
Sludge dari pengolahan air bersih biasanya ditempatkan di laguna, sanitary landfill, atau dibuang langsung ke saluran air, diinjeksikan ke dalam sumur dalam, disiramkan ke tanaman perkebunan. Fluks radon dari sludge yang dibuang diperkirakan sama dengan tanah pada umumnya. Demikian pula laju paparan radiasi mendekati level background. Namun laju paparan dari resin bekas dan karbon aktif jauh lebih tinggi. Rata-rata yang telah terobservasi adalah ~0,748 µSv/jam.
Tabel 1. Konsentrasi rata-rata radionuklida dalam sludge pengelolaan air bersih
Radionuklida
|
Air Masuk, Bq/L (pCi/L) (konsentrasi di atas normal)
|
Sludge, Bq/g (pCi/g)
|
U-238
|
0.074 (2.0)
|
0.15 (4.0)
|
U-234
|
0.074 (2.0)
|
0.15 (4.0)
|
Th-230
|
0.0037 (0.1)
|
0.0074 (0.2)
|
Ra-226
|
0.30 (8.0)
|
0.59 (16.0)
|
Pb-210
|
0.18 (4.8)
|
0.41 (11.0)
|
Po-210
|
0.18 (4.8)
|
0.41 (11.0)
|
U-235
|
0.00052 (0.014)
|
0.0011 (0.03)
|
Pa-231
|
0.00052 (0.014)
|
0.0011 (0.03)
|
Ac-227
|
0.00052 (0.014)
|
0.0011 (0.03)
|
Th-232
|
0.0037 (0.1)
|
0.0074 (0.2)
|
Ra-228
|
0.37 (10.0)
|
0.74 (20.0) [0.59 (16)]*
|
Th-228
|
0.0037 (0.1)
|
0.0074 (0.2) [0.33 (9.0)]a
|
*) Untuk 228Ra dan 228Th, nilai dalam kurung adalah setelah 2 tahun peluruhan
Sumber: http://www.batan.go.id/ptlr/11id/?q=content/bahan-radioaktif-bisa-dihasilkan-oleh-kegiatan-non-nuklir
Sumber: http://www.batan.go.id/ptlr/11id/?q=content/bahan-radioaktif-bisa-dihasilkan-oleh-kegiatan-non-nuklir
0 komentar:
Posting Komentar